Beli Elpiji Subsidi 3 Kilo Wajib Pakai Kartu Kementerian Sosial

Beli Elpiji Subsidi 3 Kilo Wajib Pakai Kartu Kementerian Sosial Beli Elpiji Subsidi 3 Kilo Wajib Pakai Kartu Kementerian Sosial

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperaktif penyaluran elpiji subsidi 3 kilogram (kg) secara tertutup. Masyarakat bahwa mengambil elpiji subsidi ini nantinya wajib menggunakan kartu demi Kementerian Sosial.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I.G.N Wiratmaja Puja mengatakan, pembelian elpiji menggunakan kartu tercatat bertujuan agar penyaluran subsidi lebih tepat sasaran. Apalagi, Kementerian Sosial saat ini telah menyebarkan  800 ribu kartu  di 40 kota seluruh Indonesia. (Baca: DPR Minta Persudian Distribusi BBM maka LPG)

Kartu ini berguna bagi masyarakat miskin bagi mendapatkan fasilitas bantuan subsidi dari pemerintah, seperti beras miskin tenggat elpiji. "Satu kartu itu tidak sahaja (untuk memesan) elpiji," kata Wiratmaja antara Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/1).

Tahun lalu, Kementerian ESDM seakuratnya sudah pernah menguji coba distribusi tersahap elpiji subsidi 3 kg dalam Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Namun uji coba terkemuka  belum menggunakan kartu multifungsi Kementerian Sosial, melainkan bersama uang digital (e-money).

Dalam uji coba terhormat, sekitar 40 ribu rumah taraf dan usaha mikro di Tarakan berdasarkan data Tim Nasional Pergesitan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menerima kartu uang digital demi memborong elpiji di pangkalan resmi Pertamina. Pembayaran nontunai itu bekerja sama  dengan bank BUMN, yakni Bank BNI.

(Baca: Setelah BBM, Pemerintah Akan Seragamkan Harga Elpiji)

Ke depan, pemerintah bagi menguji coba kartu itu antara beberapa wilayah lain. Dengan begitu sistem distribusi tertutup bisa terlaksana atas Maret menada. "Kami sedang lihat lokasi mana yang paling siap," kata Wiratmaja. 

Tujuan kebijakan subsidi tertutup demi menghindari praktik pengoplosan bersama penyalahgunaan elpiji bagi sektor perhotelan bersama bagaikannya. Pemerintah menargetkan kebijakan tersebut dapat menjangkau 80 persen wilayah Indonesia maka akhir tahun ini.

Selain rumah jenjang, ada usaha lumat menengah (UKM) yang berhak menikmati elpiji subsidi. Untuk UKM, pemerintah memberikan jatah sembilan tabung elpiji per bulan. (Baca: Iran Jadi Pemasok Baru LPG secara Indonesia)

Konsumsi LPG bersubsidi memang terus meningkat setiap tahun. Kementerian ESDM mencatat, sejak 2007 hingga 2015 konsumsi elpiji karena masyarakat melonjak hingga 21,1 juta metrik ton. Sementara tahun 2015, volumenya mencapai 5,567 juta ton.