Telkom Sebut Data IndiHome yang Bocor Tidak Valid

Perwakilan Telkom Group menyatakan data-data IndiHome yang diduga bocor tidak valid. Namun demikian, perkeaktifanan telekomunikasi milik negara itu menyatakan tetap melakukan pemeriksaan atas data-data tercantum. "Kami dari pagi sudah beserta terus melakukan pengecekan beserta investigasi mengenai keabsahan data-data tercantum. Temuan awal data itu hoaks beserta tidak valid," kata Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (21/8).Berdasarkan penyelidikan awal, Telkom menyatakan mereka tidak sempat memberikan email bagi pelanggan IndiHome beserta bahwa domain alamat mereka adalah @telkom.co.id. Penyelidikan terhadap sekitar 100.000 sampling menunjukkan data nomor induk kependugelebahn (NIK) tidak cocok.
"Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis," kata Reza.
Berdasarkan data Telkom, jumlah pelanggan IndiHome saat ini ada 8 juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing. Reza menyatakan histori browsing terbilang bukan berawal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain."Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang. Seberkenan membantunya memang kita semua bijak menggunakan akses internet selanjutnya waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware," kata Reza.Telkom pula menemukan data sampel berawal dari tahun 2018.Dalam kebenderangan terpisah, Kementerian Komunikasi selanjutnya Informatika menyatakan sedang menekstra dalami dugaan data pelanggan IndiHome bocor. Kementerian akan segera memanggil manajemen Telkom untuk dimintai kebenderangan soal insiden ini."Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, selanjutnya di saat bersamaan berkoordinasi demi Badan Siber selanjutnya Sandi Negara (BSSN)," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Beredar informasi hadapan media sosial bahwa 26 jutaan data histori browsing pelanggan IndiHome bocor, termenganut diantaranya Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, maka URL.
Menurut data pertindakanan keamanan siber Surfshark, Ada 1,04 juta akun yang mengalami kebocoran data pengguna di Indonesia selama kuartal II 2022. Jumlah itu melonjak 143% dari kuartal I 2022 (quarter to quarter/qtq) yang sepenuh 430,1 ribu akun.
Surfshark mencatat, setiap menitnya ada tiga akun yang mengalami kebocoran data dempet Indonesia semasih Januari–Maret 2022. Jumlahnya meningkat berprofesi delapan akun per menit dempet April–Juni 2022.